2015-02-11

Hari Lansia, Periode Pembentuk Kebijaksanaan di Segala Bidang

Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) diperingati setiap tanggal 29 Mei sebagai wujud kepedulian dan penghargaan terhadap orang lanjut usia. Di Indonesia Hari Lansia pertama kali dicanangkan secara resmi oleh Alm. Mantan Presiden Soeharto di Semarang pada 29 Mei 1996. Penetapan Hari Lansia ini merupakan wujud  penghormatan terhadap jasa Dr KRT Radjiman Wediodiningrat, karena memimpin sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Sejak saat itu, peringatan hari Lansia terus dilakukan diberbagai daerah. Sementara itu, Lansia yang sesuai dengan UU No 13 tahun 1998  adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas.

Tahun 2014 ini HLUN diperingati dengan tema “Jadikanlah Lanjut Usia Sejahtera”. Puncak HLUN dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta pada tanggal 4 Juni dengan melibatkan Lintas Sektor Terkait, LSM, Tokoh Lansia, Generasi  Muda dan Masyarakat Umum.

Berdasarkan data kependudukan, persentase lanjut usia dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Indonesia diperkirakan mengalami aged population boom pada dua dekade permulaan abad 21 ini.  Konsekuensi logis meningkatnya jumlah lanjut usia adalah tuntutan semakin besarnya sumber-sumber yang harus disediakan bersama oleh pemerintah, masyarakat, dan keluarga, khususnya dalam lingkup pembangunan kesejahteraan sosial.

Tahun 2014 ini, Kementerian Kesehatan telah menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Kesehatan Lanjut Usia (Pokja Lansia) di lingkungan Kementerian Kesehatan yang terdiri dari Lintas Program di lingkungan Kemenkes, Tim Ahli di bidang Kesehatan Lanjut Usia.

Pokja ini akan melakukan kajian, analisis, dan pemberian masukan terhadap kebijakan program kesehatan lanjut usia dalam memberikan pelayanan yang komprehensif kepada lansia.  Selain itu juga mengkoordinir upaya meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan lanjut usia serta mengkoordinir pendataan dan surveilans lansia.

Menjadi Lanjut Usia (lansia) bukan berarti menjadi tidak berguna namun sebaliknya, harus dimaknai sebagai periode berguna dalam bentuk kebijaksanaan disegala bidang, karena pengetahuan dan pengalamannya dalam menempuh kehidupan. Oleh karena itu, menjadi Lansia tentunya harus semakin bijaksana, dengan memanfaatkan sebagai tempat rujukan bagi kaum yang lebih muda.

Sementara itu, para muda perlu menyadari bahwa kehadiran kita di dunia melalui perantaraan kedua orang tua. Pada suatu saat kelak, generasi muda juga akan menjadi orang tua yang melahirkan anak-anak kita sendiri. Dengan memahami siklus tersebut para muda perlu menyadari bahwa mereka harus memberi penghargaan  kepada orang tua dan orang lansia.

Selain itu, generasi muda sebagai kelompok penduduk usia produktif perlu mempersiapkan masa tuanya minimal 25 tahun sebelum memasuki masa lanjut usia. Dengan cara memberi makna dan isi pada kehidupan masing-masing seperti kondisi fisik digunakan untuk mengerjakan hal-hal yang idealis, spiritual dan keagamaan. Pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Seperti menabung untuk masa depan, memperhitungkan kemungkinan kemunduran status sosial, aktivitas fisik, kesepian, menjaga kesehatan, dll.

Dengan adanya Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional Tahun 2014 diharapkan dapat mendukung program pemerintah dalam rangka mewujudkan Lansia yang sehat, sejahtera dan bahagia, meningkatkan kepedulian pemerintah, badan-badan, swasta, LSM, Ormas serta keluarga terhadap permasalahan Lansia.

Selain itu juga meningkatkan komunikasi, kebersamaan diantara Lansia dari berbagai perhimpunan dan strata, memfasilitasi Lansia untuk melaksanakan kegiatan yang menyehatkan, menyegarkan dan menyenangkan dan berbagai pihak yang berkompeten untuk meningkatkan pelayanan dan fasilitas kepada Lansia. ***

Copyright © 2013 Pontocruz Cia Blog: Hari Lansia, Periode Pembentuk Kebijaksanaan di Segala Bidang | www.bookie7.co